Cara Konfigurasi DHCP Server di Debian 12 Lengkap

Cara Mengatur Server DHCP

 Jika kamu ingin melakukan konfigurasi DHCP di Debian Linux dengan lengkap tanpa melewatkan bagian penting, kamu bisa mengikuti panduan ini. Pada tutorial kali ini, Kumaha NET Academy akan menjelaskan cara konfigurasi DHCP di Debian menggunakan VirtualBox atau VMware, karena kedua virtualisasi tersebut memiliki langkah yang sama dan cocok untuk kamu yang sedang belajar jaringan.

Mengatur DHCP Server di sistem Debian sangat penting untuk mempermudah pengelolaan jaringan, karena DHCP akan membagikan alamat IP secara otomatis ke setiap perangkat yang terhubung. Dengan fitur ini, kamu tidak perlu lagi mengatur IP secara manual satu per satu sehingga manajemen jaringan jauh lebih efisien.

Di panduan lengkap ini, kita akan membahas proses instalasi dan konfigurasi DHCP Server di Debian 12 mulai dari awal. Kamu akan belajar cara menginstal paket isc-dhcp-server, melakukan pengaturan dasar pada file dhcpd.conf, serta menentukan waktu lease (default 600 detik dan maksimum 7200 detik). Selain itu, kamu juga akan memahami bagaimana memastikan konfigurasi DHCP di Debian sesuai dengan kebutuhan jaringan kamu, termasuk alasan kenapa bagian subnet dan range harus sesuai dengan interface jaringan yang digunakan.

Langkah Instalasi Paket ISC DHCP Server pada Debian 12

Proses instalasi DHCP Server di Debian 12 sebenarnya cukup mudah dan hanya membutuhkan beberapa perintah saja. Pada bagian ini, kita akan mulai melakukan instalasi dari langkah paling dasar. Pastikan kamu sudah Download Debian 12 Linux Server versi ISO nya dan sudah terinstall di software virtualisasi seperti VirtualBox atau VMware. Kamu bisa melihat screenshot dibawah ini untuk setting VirtualBox nya:

Instalasi dan Konfigurasi DHCP Server di Debian 12 menggunakan VirtualBox

Konfigurasi DHCP

Konfigurasi DHCP Server Linux Debian 12

Update Paket dan Instal ISC DHCP Server

Sebelum menginstal paket apa pun, penting untuk memastikan bahwa sistem kamu sudah menggunakan daftar paket terbaru. Tujuannya agar Debian mendapatkan versi terbaru dari paket isc-dhcp-server lengkap dengan patch keamanan terbaru.

Untuk melakukan update sistem, jalankan perintah berikut:

sudo apt update && sudo apt upgrade -y
sudo apt-get update & upgrade

Setelah proses pembaruan selesai, kita bisa langsung menginstal layanan DHCP Server. Debian 12 menggunakan implementasi ISC DHCP Server, yang sudah sangat populer dan terbukti stabil dalam mengelola alokasi alamat IP di jaringan.

Gunakan perintah berikut untuk menginstalnya:

sudo apt install isc-dhcp-server -y

Perintah di atas akan mengunduh dan memasang paket beserta semua dependensinya. Tambahan opsi -y digunakan agar proses instalasi dapat berjalan otomatis tanpa harus mengonfirmasi setiap langkah, sehingga sangat cocok jika kamu ingin menjalankannya dalam skenario otomatisasi atau script.

Memastikan Instalasi DHCP Server Terinstall dengan Benar di Debian 12

Setelah proses instalasi selesai, kita perlu memastikan bahwa DHCP Server sudah terpasang dengan benar. Langkah pertama adalah memeriksa versi dari DHCP Server yang terinstal. Jalankan perintah berikut:

dhcpd --version

Jika perintah tersebut menampilkan informasi versi serta penggunaan dasar, berarti file executable DHCP sudah terpasang dan dapat dijalankan dari shell.

Selanjutnya, kita juga bisa mengecek apakah layanan DHCP sudah terdeteksi oleh sistem dengan perintah:

systemctl status isc-dhcp-server

Pada tahap ini, layanan kemungkinan masih berstatus inactive atau failed karena kita belum melakukan konfigurasi apa pun. Kondisi ini normal dan tidak perlu dikhawatirkan, nanti akan diperbaiki setelah konfigurasi selesai.

Jika kamu ingin layanan DHCP otomatis berjalan saat sistem dinyalakan, kamu bisa mengaktifkannya dengan:

sudo systemctl enable isc-dhcp-server

Namun, jangan jalankan layanan sekarang karena konfigurasi DHCP belum dibuat. Menjalankan layanan sebelum konfigurasi selesai akan menyebabkan error atau gagal start.

Instalasi paket isc-dhcp-server ini juga sangat mendukung otomatisasi infrastruktur, karena semua pengaturan tersimpan dalam file konfigurasi yang mudah dicadangkan dan dipindahkan. Pendekatan ini jauh lebih fleksibel dibandingkan DHCP bawaan router, terutama pada lingkungan jaringan yang lebih kompleks.

Pada bagian selanjutnya, kita akan mulai mengatur konfigurasi DHCP Server agar sesuai dengan kebutuhan jaringan yang kamu gunakan.

Konfigurasi Pengaturan DHCP Server

Setelah proses instalasi berhasil, langkah berikutnya adalah melakukan konfigurasi agar DHCP Server dapat membagikan alamat IP sesuai kebutuhan jaringan kamu. Pada bagian ini, kita akan masuk ke pengaturan inti dari DHCP Server di Debian 12.

Edit File Konfigurasi: /etc/dhcp/dhcpd.conf

Cara Konfigurasi DHCP Server di Debian Linux Edit File Konfigurasi: /etc/dhcp/dhcpd.conf

File konfigurasi utama untuk layanan ISC DHCP Server berada di lokasi /etc/dhcp/dhcpd.conf. Semua pengaturan DHCP akan dilakukan melalui file ini. Sebelum mengubah apa pun, sangat disarankan untuk membuat salinan cadangan:

sudo cp /etc/dhcp/dhcpd.conf /etc/dhcp/dhcpd.conf.backup
sudo nano /etc/dhcp/dhcpd.conf

Mengatur Domain Name dan DNS Server

Di dalam file konfigurasi tersebut, kamu bisa menetapkan nama domain dan alamat DNS yang akan diberikan ke client ketika mendapatkan IP dari DHCP:

option domain-name "kumahatech.web.id";
option domain-name-servers 8.8.8.8, 8.8.4.4;

Silakan ganti nama domain dan DNS sesuai kebutuhan jaringan kamu, baik menggunakan DNS publik seperti Google, Cloudflare, ataupun DNS internal jika jaringan kamu sudah memilikinya.

Contoh Konfigurasi Subnet Lengkap

Berikut contoh konfigurasi subnet yang sudah lengkap dengan pengaturan range IP, gateway, DNS, serta lease time. Kamu bisa langsung menyalinnya ke dalam file /etc/dhcp/dhcpd.conf dan menyesuaikan nilainya sesuai kebutuhan jaringan kamu:


subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
  range 192.168.1.10 192.168.1.100;
  option routers 192.168.1.1;
  option domain-name-servers 8.8.8.8, 8.8.4.4;
  default-lease-time 600;
  max-lease-time 7200;
}

Konfigurasi di atas membuat DHCP Server membagikan IP dari 192.168.1.10 sampai 192.168.1.100, dengan gateway 192.168.1.1, serta DNS bawaan milik Google. Durasi lease standar adalah 600 detik dan maksimal 7200 detik. Kamu bebas mengubah subnet, range, atau DNS sesuai topologi jaringan kamu.

Setting Interfaces dan Mulai Ulang Service DHCP Debian

Setelah konfigurasi dasar DHCP Server selesai, langkah berikutnya adalah menentukan interface jaringan mana yang akan digunakan untuk melayani permintaan DHCP. Bagian ini sangat penting karena DHCP hanya akan berfungsi pada interface yang sudah kita tentukan.

Edit File /etc/default/isc-dhcp-server

Pengaturan interface DHCP berada di file terpisah dari konfigurasi utama. Untuk menentukan interface mana yang harus digunakan oleh layanan ISC DHCP Server, buka file berikut:

sudo nano /etc/default/isc-dhcp-server

File ini mengatur opsi startup untuk layanan DHCP, termasuk interface mana yang akan digunakan untuk menerima dan membalas permintaan client.

Menentukan INTERFACESv4

Cari baris bernama INTERFACESv4, lalu isi dengan nama interface jaringan yang akan digunakan:

# On what interfaces should the DHCP server (dhcpd) serve DHCP requests?
INTERFACESv4="eth0"

Jika interface kamu berbeda, seperti ens33, enp1s0, atau lainnya, tinggal sesuaikan. Jika ingin DHCP berjalan di lebih dari satu interface, pisahkan dengan spasi:

INTERFACESv4="eth0 eth1"

Simpan perubahan dan tutup file.

Menjalankan dan Mengaktifkan Layanan DHCP

Setelah interface ditentukan, sekarang kita bisa menjalankan layanan DHCP dan membuatnya otomatis berjalan saat sistem booting:

sudo systemctl start isc-dhcp-server
sudo systemctl enable isc-dhcp-server

Perintah enable memastikan DHCP Server selalu aktif setelah reboot.

Memeriksa Status Layanan

Untuk memastikan layanan berjalan dengan benar, gunakan perintah berikut:

sudo systemctl status isc-dhcp-server

Jika semuanya benar, kamu akan melihat status active (running). Namun jika layanan gagal, kamu bisa mengecek error dengan:

sudo journalctl -xeu isc-dhcp-server.service

Kamu juga bisa mengecek kesalahan pada konfigurasi tanpa menjalankan layanan menggunakan:

sudo dhcpd -t

Perintah ini sangat berguna untuk memastikan tidak ada kesalahan penulisan pada file konfigurasi sebelum layanan dijalankan.

Mengatasi Masalah DHCP

Selain konfigurasi dasar, kamu juga bisa memaksimalkan fungsi DHCP Server dengan fitur lanjutan berikut.

Reservasi IP untuk Perangkat Tertentu

Jika kamu ingin memberikan IP tetap ke perangkat tertentu, tambahkan konfigurasi berikut di dalam file dhcpd.conf:

host devicename {
    hardware ethernet 00:0D:87:B3:AE:A6;
    fixed-address 192.168.1.5;
}

Ganti MAC Address dan IP sesuai perangkat milikmu. Cara ini sangat berguna untuk server, printer, CCTV, atau perangkat penting lainnya.

Membuka UDP Port 67 pada Firewall

Agar DHCP bisa berjalan normal, pastikan port 67 UDP dibuka di firewall:

sudo ufw allow 67/udp comment 'Allow DHCP'

Verifikasi rule firewall dengan:

sudo ufw status verbose

Validasi Konfigurasi Sebelum Restart Layanan

Sebelum merestart DHCP Server, sangat disarankan untuk memeriksa kembali konfigurasi:

sudo dhcpd -t

Jika tidak ada error, barulah kamu bisa menjalankan ulang layanan.

Melihat DHCP Lease yang Aktif

Untuk melihat perangkat mana saja yang sedang mendapatkan IP dari DHCP Server, gunakan:

cat /var/lib/dhcp/dhcpd.leases

Jika ingin tampilan yang lebih rapi, gunakan perintah:

dhcp-lease-list

Perintah ini membantu memantau distribusi IP dan melakukan troubleshooting apabila ada perangkat yang tidak mendapatkan IP.

Kesimpulan

Dengan menyiapkan DHCP Server di Debian 12, proses manajemen jaringan menjadi jauh lebih mudah karena pembagian alamat IP dilakukan secara otomatis. Mulai dari instalasi paket isc-dhcp-server, konfigurasi file dhcpd.conf, pengaturan subnet, lease time, DNS, hingga menentukan interface. Semua langkah tersebut saling berkaitan untuk menghasilkan layanan DHCP yang stabil dan efisien.

Jangan lupa selalu melakukan validasi konfigurasi menggunakan dhcpd -t sebelum menjalankan layanan. Selain itu, memantau file lease juga sangat membantu memastikan DHCP bekerja dengan benar.

Jika diperlukan, fitur reservasi IP juga dapat memberikan kestabilan alamat bagi perangkat penting. Dan terakhir, pastikan firewall mengizinkan lalu lintas DHCP pada port 67 UDP agar layanan berjalan tanpa hambatan.

Next Post
No Comment
Add Comment
comment url